Tuesday, June 6, 2017
about me
Aku lahir dari
rahim seorang wanita mulia yaitu ibuku pada 25 Mei 1998, di desa Morosunggingan,
sebuah desa kecil di kabupaten Jombang. Masa kecilku sangatlah menyenangkan dan
dididik dengan penuh kasih sayang oleh kedua orang tuaku. Pada saat RA aku sudah
bisa membaca dan sering mengikuti lomba-lomba meskipun tidak menang.
Di usia enam tahun aku masuk MI
disana aku mulai menunjukkan kemampuan yang kumiliki. Sejak kelas satu sampai
kelas enam aku selalu mendapat peringkat satu di kelas. Di masa MI aku juga
mengikuti berbagai lomba, baik akademik maupun non akademik. Dan hasilnya aku
menyumbangkan dua piala untuk madrasahku yaitu juara 3 CCI se-kabupaten Jombang
dan juara 1 lomba penjelajahan di pesta siaga se-kecamatan Peterongan. Dan di
akhir masa MI ku, aku mendapat nilai UN terbaik.
Pada tahun 2011 aku memasuki jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Aku sekolah di MTsN Rejoso. Di masa ini
aku mengalami masa dimana hidupku terasa sangat berat karena di keluargaku ada
suatu masalah yang sangat besar sehingga berdampak kepadaku. Aku menjadi anak
yang suka membuat onar, suka berkelahi dan prestasiku pun tak secemerlang masa
MI ku.beruntung hal tersebut tidak berlangsung lama.
Sekitar tahun 2014 aku lulus dari
MTsN Rejoso dan melanjutkan studi di MAN Rejoso. Disini aku menemukan sosok aku
yang sebenarnya. Di tempat ini aku aktif sekali dalam organisasi dan juga
mengikuti berbagai olimpiade. Tidak hanya di sekolah saja, aku juga aktif ikut
mengaji kitab kuning di pondok yang ada di desaku.
Di
MAN aku mengikuti banyak organisasi diantaranya pramuka, paskibra dan MMC
(sebuah organisasi yang menyelenggarakan olimpiade matematika se-kabupaten di setiap
tahunnya). Di MMC aku diamanati oleh teman-temanku untuk menjadi ketua dan
alhamdulillah acara olimpiade matematika saat aku menjadi ketua terlaksana
dengan lancar dan sukses. Di pramuka aku juga pernah mengikuti lomba-lomba dan
pernah menyumbang dua piala untuk madrasah yaitu juara 3 lomba CCP dan juara
harapan 1 senam pramuka di tingkat wilker Surabaya.
Di
bidang akademik aku juga sering mengikuti lomba yang diselenggarakan di
berbagai tempat di antaranya KSM wilker Surabaya, KSM kabupaten Jombang, dan
MGMP kabupaten Jombang. Dan juga di beberapa mata pelajaran di antaranya
astronomi, fisika, dan bahasa indonesia. Meskipun belum di takdirkan untuk
menjadi juara tetapi aku tetap bersyukur karena di beberapa lomba aku
kebanyakan masuk final.
Di
MAN Rejoso aku juga pernah dinobatkan menjadi “who is number one of MANJOS”
oleh PPL dari UIN Maliki, Malang.
Saat
ini aku duduk di kelas XII. Dimana merupakan kelas terakhir di jenjang sekolah.
Setelah aku lulus aku bercita-cita untuk menjadi TNI-AD, dan setelah menjadi
prajurit aku berkeinginan untuk menghafal Al-Qur’an dan memperdalam ilmu
agamaku. Dan apabila diberi kesempatan, aku akan melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi. Semoga Allah mengabulkan keinginanku, amin.
Between Friendship and Love
The film’s title : Doea Tanda Cinta
Genre : Action, Romance, Ware
Director : Rick Soerafani
Author : Jujur Prananto
Producer : Alfani Wiryawa
Production : Cinema Delapan Inkopad, Magelang
Realease Date : 21 Mey 2015
Actor : Fedi Nuril, Rendy Kjaernett,Tika Bravani,Rizky Hanggono
Film Doea Tanda Cinta is a war drama movie directed by Rick Soerafani, while the text of a
story written by Jujur Prananto. This movie tells the story of two young men
owns the business loundry, his habit every day just fighting for trivial
who love the same girl. Bagus is a young man from slums village, whose family
and demanded money in hometown. His desire to be a soldier preceded by astatement
matters. For example, simply because there are thungs village who wore army clothes
lazyly and arrogantly. of his mother “if indeed you do not like arrogant people wearing army clothes,
you are so real soldier”. And mahesa is the son of high-ranking TNI, who work
They follow military training in military academy with all like grief which often occurs, because the act mahesa lazy. So all his friends in one platoon was annoyed because of his attitude. Their way into a young officer also tinged with romance. They both fall in love with a girl named Laras who is the younger cousin of their senior in military academy. Mahesa more active in approaching laras, he tried to convey his feelings to laras with bagus as a witness. For the sake of their friendship, Bagus willing to retreat and harbored feelings to Laras.
After being elected to be a officer, with the best predicate as adhi makayasa. Mahesa immediately propose Laras, but Laras refused gently as the reason she was in college. In fact she actually liked Bagus. And after three years, when mahesa will be sent to the operation to free the hostages, mahesa propose Laras again, which was finally accepted by Laras with a heavy heart.
In such operations, mahesa is die. Bagus who saw his friend is die, immediately hunt down the man who killed his friend. After the operation is completed, Bagus went home, and Laras also expressed her feelings to Bagus. And they were married and lived happily in bagus home’s offices.
This movie is very exciting for watching. By presenting a story that mixes between the patriotic military officer with herbs romantic love triangle. Scene full of emotion are many presented. You simultaneously invited to military was touched by love.
Resensator:
Name : Shofi Yanto
Class : XII IPA 1
Biografi Jamaludin al – Afgani
Nama
lengkapnya adalah Jamaluddin al-Afgani as-Sayid Muhammad bin
Shafdar al-Husain. Namun ia lebih dikenal dengan Jamaluddin al-Afgani.
Ia merupakan seorang pemikir Islam, aktivis politik, dan jurnalis terkenal.
Kebencian al-Afgani terhadap kolonialisme menjadikannya perumus dan agitator
paham serta gerakan nasionalisme dan pan-Islamisme yang gigih, baik melalui
pidatonya maupun tulisan-tulisannya. Karenanya di tengah kemunduran kaum
muslimin gejolak kolonialisme bangsa Eropa di negeri-negeri Islam, al-Afgani
menjadi seorang tokoh yang amat mempengaruhi perkembangan pemikiran dan
aksi-aksi sosial pada abad ke-19 dan ke-20.
Dilahirkan
di Desa Asadabad, Distrik Konar, Afganistan pada tahun 1838, al-Afgani masih memiliki ikatan darah dengan cucu
Rasulullah SAW, Husain bin Ali bin Abi Thalib. Ayahnya Sayyid Safdar
al-Husainiyyah, yang nasabnya bertemu dengan Sayyid Ali al-Turmudzi (seorang
perawi hadis yang masyhur yang telah lama bermigrasi ke Kabul) juga dengan
nasab Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Keluarganya merupakan penganut mazhab Hanafi. Masa kecil dan remajanya,
ia habiskan di Afganistan. Namun ketika beranjak dewasa, ia berpindah dari satu
negara ke negara lainnya
Pendidikan dasar ia peroleh di tanah
kelahirannya. Pada usia 8 tahun Al-Afghani telah memperlihatkan kecerdasan yang
luar biasa. Lalu ia melanjutkan pendidikannya di Kabul dan Iran. Ia tidak hanya
mempelajari ilmu agama, tetapi juga ilmu umum. Ia tekun mempelajari bahasa
Arab, sejarah, matematika, fil-safat, fiqh dan ilmu keislaman lainnya. Ketika
berada di Kabul, sampai umur 18 tahun, ia mempelajari beberapa cabang ilmu
keislaman disamping filsafat dan ilmu eksakta. Dan beliau memilih jalan hidup menjadi Politikus.
Kemudian
ketika berada di India dan tinggal di sana lebih dari satu tahun, ia menerima
pendidikan yang lebih modern. Di India, al-Afgani memulai misinya membangkitkan
Islam. Kala itu India berada di bawah kekuasaan penjajahan Inggris. Karena
koloni Inggris yang berada di India selalu mengawasi kegiatannya, ia pun
meninggalkan India dan pergi ke Mesir pada tahun 1871, dan menetap di Kairo.
Selama beberapa tahun menjadi murid Murtada an – Nasary
(sarjana syiah). Lalu pada tahun 1864 M, beliau menjadi penasehat Sher Ali
Khan, kemudian di angkat menjadi perdana menteri Muhammad ‘Azham Khan berkat
kecerdasannya dan kepribadian nya yang menarik.
Pernah menjadi Dosen kaum intelektual di Universitas al –
Azhar mesir, di antara murid nya yang terkenal adalah Muhammad Abduh dan Saad
Zaghul. Beliau mendirikan Urwatul Wusqa (anggota militan perang) di Paris,
Prancis.
Beliau wafat pada tahun 1897 M
di Istanbul turki dan di makamkan di sana. Tetapi makam beliau kembali di
pindah kan ke Afganistan pada tahun 1944,
beliau meninggal di penjara rumah tahan sultan hamid karena kanker.
Ø Pemikiran-pemikiran
beliau diantaranya:
1.
Hilangkan rasa rendah diri dan rasa takut terhadap
Barat.
2.
Lawan kolonialisme asing, Penjajah asing di dunia Islam bukan
saja mengandung implikasi eksploitasi politik, tetapi jiga dominasi ekonomi dan
budaya.
3.
Lengkapi diri dengan sains dan teknologi modern, dominasi
Barat terjadi karena keunggulan dalam sains dan teknologi.
4.
Bangkitkan kesadaran berpolitik melawan
absolutisme.
5.
Kembalilah kepada Islam yang sebenarnya, praktek-praktek
korup dan tambahan-tambahan yang tidak bermanfaat dalam pengalaman Islam harus
dibuang.
6.
Hidupkan akidah Islam sebagai akidah yang
komprehensif dan independen.
7.
Infuskan ruh jihad ke jasad masyarakat Islam yang
setengah mati.
8.
Tegaskan persatuan Islam, Untuk melawan
invasi Barat, kaum Muslim harus bersatu.
9.
Gerakan Pan –
Islamisme yang berpusat di Kabul, Afganistan (terkenal sangat Revolusioner dan
Imperalis)
v Bertujuan untuk : a. Memajukan umat islam.
b.menyatukan aliran pemikiran
Modern, dan membentuk persatuan semua umat islam di bawah satu Khalifah pusat
(seperti jaman Nabi).
v Gerakan Nasionalisme yang di kampanyekannya, terutama di
Mesir dan India untuk menentang Kolonialisme.
Subscribe to:
Posts (Atom)